Rabu, 30 Mei 2012

Contoh Proses BIOTEKNOLOGI di sekitar kita


Pengetahuan dan kemampuan menumbuhkan mikroorganisme menjadi hal yang penting dalam bioteknologi. Sebelum ilmuwan dapat menggunakan mikroorganisme untuk keperluan fermentasi atau proses bioteknologi lainnya, mereka harus dapat menumbuhkan kultur murni yang tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme jenis lain. Kultur tersebut hanya mengandung mikroorganisme yang diperlukan. Mikroorganisme merupakan agen yang digunakan secara luas dalam proses bioteknologi. Pada dasarnya, mikroorganisme tidak menyediakan suatu produk untuk kita, tetapi mikroorganisme melakukan proses-proses dasar metabolisme untuk dirinya sendiri dalam berkembang biak.
Pada proses pembuatan yoghurt, susu merupakan media yang kaya akan protein dan sangat digemari oleh bakteri ataupun jamur. Bakteri Lactobacillus bulgaricus yang ditambahkan ke dalam susu akan memfermentasi susu tersebut dan menghasilkan produk olahan yang kita sebut dengan yoghurt. Protein dalam susu seperti kasein diubah menjadi asam laktat oleh bakteri sehingga rasa yoghurt menjadi asam. Semakin banyak asam laktat yang diproduksi, semakin banyak juga jumlah bakteri Lactobacillus bulgaricus yang ada.
Selain produksi enzim, yang merupakan dasar dari pembuatan produk berbasiskan bioteknologi konvensional, mikroorganisme juga dimanfaatkan karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Pembelahan sel mikroorganisme terjadi dalam waktu singkat dan cepat sehingga dalam waktu 24 jam dapat diperoleh keturunan berjumlah banyak. Dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak, maka efisiensi penggunaan waktu oleh mikroorganisme menjadi sangat tinggi.
Pengetahuan dasar mengenai mikroorganisme (dibahas dalam cabang ilmu biologi, yakni mikrobiologi) mutlak diperlukan dalam proses pengembangan bioteknologi selanjutnya. tersebut dan menghasilkan produk olahan yang kita sebut dengan yoghurt. Protein dalam susu seperti kasein diubah menjadi asam laktat oleh bakteri sehingga rasa yoghurt menjadi asam. Semakin banyak asam laktat yang diproduksi, semakin banyak juga jumlah bakteri Lactobacillus bulgaricus yang ada. Selain produksi enzim, yang merupakan dasar dari pembuatan produk berbasiskan bioteknologi konvensional, mikroorganisme juga dimanfaatkan karena pertumbuhannya yang sangat cepat.
Pembelahan sel mikroorganisme terjadi dalam waktu singkat dan cepat sehingga dalam waktu 24 jam dapat diperoleh keturunan berjumlah banyak. Dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak, maka efisiensi penggunaan waktu oleh mikroorganisme menjadi sangat tinggi. Pengetahuan dasar mengenai mikroorganisme (dibahas dalam cabang ilmu biologi, yakni mikrobiologi) mutlak diperlukan dalam proses pengembangan bioteknologi selanjutnya.
Selain, contoh di atas, masih banyak catatan peristiwa dalam ruang lingkup perkembangan Bioteknologi, Diantaranya:
  1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum tahun 6000 SM;
  2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar tahun 4000 SM;
  3. Mikroba untuk menambang tembaga (Spanyol), sebelum tahun 1670;
  4. Mikroba pertama dilihat Antonie Van Leewenhoek, tahun 1880;
  5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh Lois Pasteur, 1876;
  6. Enzim diestrak dari ragi yang dapat membuat alkohol oleh Eduard buchner, tahun 1897;
  7. Bakteri penghasil Aseton, Butanol, Gliserol, tahun 1910;
  8. Struktur rantai DNA terungkap, tahun 1928;
  9. Penemuan bakteri antibiotika baru (Streptomicin, Spalosporin,Dll), tahun 1953;
  10. Mikroba untuk menambang Uranium di Kanada, tahun 1950-an;
  11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil, 1973;
  12. Hibridoma menghasilkan Antibodi Monoclonal, tahun 1973;
  13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981;
  14. Interferon, Hormone tumbuh, Yaksin Hepatitis, dihasilkan dari rekayasa, pertengahan tahun 80-an; serta
  15. Bahan mentah industri plastik dari Mikroba, Interferon untuk kanker, akhir tahun 80-an.

Tidak ada komentar: