BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pemasaran
adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi,
segala kegiatan dalam hubungannya dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan
manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Konsep
– konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,
utilitas, nilai dan kepuasaan; Pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,
Pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan adalah
keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Oleh
karenanya, Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya: Seorang manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air, maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Akan tetapi, manusia tidak hanya ingin memenuhi
kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air
merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih AQUA botol
yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang
juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia
inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja
dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan
dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang
dituju.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa rumusan
masalah dalam kaitannya dengan komponen Bauran Pemasaran atau dikenal dengan
Istilah Marketing Mix, yaitu sebagai
berikut:
A.
Apakah Bauran
Pemasaran itu?
B.
Apa sajakah yang
harus diperhatikan dalam Pemasaran (Marketing)?
C.
Apa sajakah
Prinsip-prinsip (Komponen) dasar Sebuah Marketing
Mix?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Menurut
Kotler (2002, p. 18), Bauran pemasaran adalah Seperangkat alat yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran.
McCarthy dalam Kotler (2002, p.18) mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi
empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran, yaitu : produk
(product). harga (price), tempat (place), promosi (promotion). Menurut Hise
dalam Swastha (1990, p. 6), pengertian bauran pemasaran adalah kombinasi dari
kegiatan-kegiatan atau pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan barang dan
jasa tertentu selama periode waktu tertentu kepada pasar tertentu. Di sini
dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan sekumpulan dari alat-alat pemasaran
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran pada pasar
sasaran.
Sedangkan
menurut Stanton dikutip dari Swastha, Basu dan Irawan (2000, p. 6), bauran
pemasaran adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan inti dari sistem
pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi, dan distribusi.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi dari
empat variabel atau kegiatan inti (produk, harga, tempat, promosi dari sistem
pemasaran perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar
sasaran selama periode waktu tertentu.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang
terdiri dari 4P. Metode ini yang dikenal dengan Bauran
Pemasaran (Marketing Mix). Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal
juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan
Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical Evidence),
Proses (Process) dan Orang (People). Pemasaran lebih dipandang sebagai seni
daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada
ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada
ilmu tertentu. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam
menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu
menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
(konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga
untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak
metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet. Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti
seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang.
Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P
yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik),
Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori
P baru yaitu Purple Cow. Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka
seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan
pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan
ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana
produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran
klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran
dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar
dunia internet.
B.
Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemasaran
Proses
pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan, yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan;
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat; dan
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi
beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor, yaitu sebagai berikut:
- Faktor Mikro
Yaitu perantara pemasaran, pemasok,
pesaing dan juga masyarakat.
- Faktor Makro
Yaitu Demografi atau Ekonomi, Politik
atau Hukum, Teknologi atau Fisik dan Sosial dan atau Budaya.
Selain
hal tersebut diatas, ada beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan,
hubungannya dengan PEMASARAN (Marketing). Komponen-komponen tersebut
diklasifikasikan sebagai berikut:
Dari
Sudut Pandang Penjual :
-
Tempat
Yang Strategis (Place),
-
Produk
Yang Bermutu (Product),
-
Harga
Yang Kompetitif (Price), Dan
-
Promosi
Yang Gencar (Promotion).
Dari
Sudut Pandang Konsumen :
-
Kebutuhan
Dan Keinginan Konsumen (Customer Needs And Wants),
-
Biaya
Konsumen (Cost To The Customer),
-
Kenyamanan
(Convenience), Dan
-
Komunikasi
(Comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas, Ada beberapa hal yang
dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh
konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu
perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik
dengan berbagai departemen ( tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga
dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
C.
Prinsip Atau Komponen Dalam
Marketing Mix
Dalam pemasaran
terdapat empat prinsip dasar yang terdiri 4 P:
-
Product ( Produk
)
-
Price ( Harga )
-
Place ( Tempat )
-
Promotion (
Promosi )
Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).
1.
Product
( Produk )
Kotler & Amstrong ( 2001 ) Mendefinisikan produk sebagai segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan harapan atau keinginan
dari para produsen.
Berikut ini adalah
beberapa elemen dari produk, diantaranya adalah :
-
Kualitas Produk ( Quality Product );
-
Variasi Produk ( Product Variety );
-
Disain Produk ( Product Design );
-
Merk ( Branding );
-
Kemasan ( Packaging ); dan
-
Jasa ( Services ).
2.
Price
( Harga )
Harga adalah sejumlah
uang yang dkenakan atas suatu produk atau jasa, atau total nilai yang konsumen
harus tukarkan untuk keuntungan dari memiliki barang atau jasa tersebut. Harga
telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Di
dalam menetapkan harga, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor seperti
tujuan perusahaan, target pasar, pesaing, keadaan produk lain. Harga merupakan
komponen yang langsung berhubungan dengan laba perusahaan.
Tingkat harga yang
ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak
langsung harga juga mempengaruhi biaya produksi karena jumlah barang yang
terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan
efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan
total dan biaya total. (Kotler & Amstrong, 2001). Harga memiliki dua
peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peran
alokasi dan peran informasi. Peran alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam
membantu pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya.
Dengan demikian adanya
harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan
membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Sedangkan peranan informasi
dari harga adalah fungsi harga dalam ”mendidik” konsumen mengenai faktor
produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana
pembeli mengalami kesulitan menilai faktor produk atau manfaatnya secara
obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
3. Place ( Tempat )
Tempat
meliputi aktivitas perusahaan membuat produk dapat dicapai oleh target konsumennya.
4. Promotion (
Promosi )
Yaitu mengkomunikasikan hubungan
antara produk dan membujuk target konsumen untuk membelinya.
Menurut
Kotler (2002), promosi dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu:
a. Advertising,
adalah bentuk dari non personal komunikasi masal yang dibayarkan dari sponsor
yang teridentifikasi.
b. Personal
Selling, adalah usaha dari penjual untuk mempersuasi pembeli agar membeli barang
yang ditawarkan.
c. Sales
Promotion, adalah aktivitas jangka pendek untuk mendukung tindakan secara
cepat dari konsumen, misal : memberikan kupon, free sample.
d.
Publicity, adalah metode
komunikasi non personal yang menjangkau orang banyak, tetapi tidak dibayar oleh
perusahaan dan biasanya dalam bentuk berita atau komentar editorial yang
mengatasnamakan perusahaan barang atau jasa tersebut.
Di dalam
Promosi, terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi Bauran Promosi
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu :
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1.
Jenis Pasar
Produk.
Tingkat
pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri.
Pada perusahaan barang konsumsi akan lebih memusatkan pada promosi penjualan,
periklanan, penjualan perorangan dan hubungan masyarakat, sesuai dengan
urutannya. Sedangkan perusahaan industri akan lebih memusatkan pada penjualan
perorangan, promosi penjualan, periklanan dan hubungan masyarakat.
2.
Strategi
dorong lawan strategi tarik.
Bauran promosi
sangat dipengaruhi oleh apakah perusahaan memilih strategi dorong atau strategi
menarik untuk menciptakan penjualan. Pada strategi dorong, penjualan perorangan
dan promosi penjualan yang lebih diperhatikan sedang pada strategi tarik,
periklanan dan promosi kepada konsumen akan lebih berperan.
3.
Kesiapan
tahap pembeli.
Alat-alat
promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkat kesiapan
pembeli. Periklanan dan publisitas memiliki peranan dalam tahap membangun
kesadaran. Pengertian pelanggan akan dipengaruhui oleh penjualan perorangan.
Sedangkan pemesanan dan pemesanan kembali akan dipengaruhi oleh penjualan
perorangan dan promosi penjualan. Jadi pada tahap-tahap awal dari proses
keputusan pembeli, periklanan dan publisitas akan lebih berperan dan pada
tahap-tahap akhir, penjualan perorangan dan promosi penjualan lebih efektif.
Dalam perkembangannya,
untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product,
Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical
Evidence), Proses (Process) dan Orang (People). Pemasaran lebih dipandang
sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak
pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi
pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi
terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk
diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik
seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet
pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit
diimplementasikan diluar dunia internet.
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf.
2010. Strategi Pemasaran. http://assegaf.student.umm.ac.id/category/strategi/.
Diakses tanggal 3 April 2012.
Badag.
2009. Marketing Mix/Bauran Pemasaran. http://aa-marketing.blogspot.com/2009/04/marketing-mixbauran-pemasaran.html.
Diakses tanggal 3 April 2012.
Wealthindonesia.
2012. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). http://www.wealthindonesia.com/lain-lain/bauran-pemasaran-marketing-mix.html.
Diakses tanggal 5 April 2012.
Wikipedia
Indonesia. 2012. Pemasaran. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran.
Diakses tanggal 3 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar