Senin, 09 April 2012

Bauran Pemasaran


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Konsep – konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasaan; Pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, Pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Oleh karenanya, Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya: Seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air, maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Akan tetapi, manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih AQUA botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.


B.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah dalam kaitannya dengan komponen Bauran Pemasaran atau dikenal dengan Istilah Marketing Mix, yaitu sebagai berikut:
A.     Apakah Bauran Pemasaran itu?
B.     Apa sajakah yang harus diperhatikan dalam Pemasaran (Marketing)?
C.     Apa sajakah Prinsip-prinsip (Komponen) dasar Sebuah Marketing Mix?
















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definisi Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )

Menurut Kotler (2002, p. 18), Bauran pemasaran adalah Seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler (2002, p.18) mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran, yaitu : produk (product). harga (price), tempat (place), promosi (promotion). Menurut Hise dalam Swastha (1990, p. 6), pengertian bauran pemasaran adalah kombinasi dari kegiatan-kegiatan atau pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan barang dan jasa tertentu selama periode waktu tertentu kepada pasar tertentu. Di sini dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan sekumpulan dari alat-alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran pada pasar sasaran.
Sedangkan menurut Stanton dikutip dari Swastha, Basu dan Irawan (2000, p. 6), bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi, dan distribusi. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti (produk, harga, tempat, promosi dari sistem pemasaran perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran selama periode waktu tertentu.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P. Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process) dan Orang (People). Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet. Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang.
Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.  Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
B.     Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemasaran
Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan, yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan;
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat; dan
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.


Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu sebagai berikut: 
  1. Faktor Mikro
Yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan juga masyarakat.

  1. Faktor Makro
Yaitu Demografi atau Ekonomi, Politik atau Hukum, Teknologi atau Fisik dan Sosial dan atau Budaya.
Selain hal tersebut diatas, ada beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan, hubungannya dengan PEMASARAN (Marketing). Komponen-komponen tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:  
*      Dari Sudut Pandang Penjual :
-         Tempat Yang Strategis (Place),
-         Produk Yang Bermutu (Product),
-         Harga Yang Kompetitif (Price), Dan
-         Promosi Yang Gencar (Promotion).
*      Dari Sudut Pandang Konsumen :
-         Kebutuhan Dan Keinginan Konsumen (Customer Needs And Wants),
-         Biaya Konsumen (Cost To The Customer),
-         Kenyamanan (Convenience), Dan
-         Komunikasi (Comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas, Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen ( tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

C.     Prinsip Atau Komponen Dalam Marketing Mix
Dalam pemasaran terdapat empat prinsip dasar yang terdiri 4 P:
-         Product ( Produk )
-         Price ( Harga )
-         Place ( Tempat )
-         Promotion ( Promosi )
Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

1.      Product ( Produk )
Kotler & Amstrong ( 2001 ) Mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan harapan atau keinginan dari para produsen.
Berikut ini adalah beberapa elemen dari produk, diantaranya adalah :
-         Kualitas Produk ( Quality Product );
-         Variasi Produk ( Product Variety );
-         Disain Produk ( Product Design );
-         Merk ( Branding );
-         Kemasan ( Packaging ); dan
-         Jasa ( Services ).

2.      Price ( Harga )
Harga adalah sejumlah uang yang dkenakan atas suatu produk atau jasa, atau total nilai yang konsumen harus tukarkan untuk keuntungan dari memiliki barang atau jasa tersebut. Harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Di dalam menetapkan harga, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor seperti tujuan perusahaan, target pasar, pesaing, keadaan produk lain. Harga merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan laba perusahaan.
Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya produksi karena jumlah barang yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total. (Kotler & Amstrong, 2001). Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peran alokasi dan peran informasi. Peran alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya.
Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Sedangkan peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam ”mendidik” konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

3.      Place ( Tempat )
Tempat meliputi aktivitas perusahaan membuat produk dapat dicapai oleh target konsumennya.

4.      Promotion (  Promosi )
Yaitu mengkomunikasikan hubungan antara produk dan membujuk target konsumen untuk membelinya.

Menurut Kotler (2002), promosi dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu:
a. Advertising, adalah bentuk dari non personal komunikasi masal yang dibayarkan dari sponsor yang teridentifikasi.
b. Personal Selling, adalah usaha dari penjual untuk mempersuasi pembeli agar membeli barang yang ditawarkan.
c. Sales Promotion, adalah aktivitas jangka pendek untuk mendukung tindakan secara cepat dari konsumen, misal : memberikan kupon, free sample.
d.  Publicity, adalah metode komunikasi non personal yang menjangkau orang banyak, tetapi tidak dibayar oleh perusahaan dan biasanya dalam bentuk berita atau komentar editorial yang mengatasnamakan perusahaan barang atau jasa tersebut.


Di dalam Promosi, terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi Bauran Promosi
 Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan  yaitu :
1.      Jenis Pasar Produk.
Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri. Pada perusahaan barang konsumsi akan lebih memusatkan pada promosi penjualan, periklanan, penjualan perorangan dan hubungan masyarakat, sesuai dengan urutannya. Sedangkan perusahaan industri akan lebih memusatkan pada penjualan perorangan, promosi penjualan, periklanan dan hubungan masyarakat.
2.      Strategi dorong lawan strategi tarik.
Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh apakah perusahaan memilih strategi dorong atau strategi menarik untuk menciptakan penjualan. Pada strategi dorong, penjualan perorangan dan promosi penjualan yang lebih diperhatikan sedang pada strategi tarik, periklanan dan promosi kepada konsumen akan lebih berperan.
3.      Kesiapan tahap pembeli.
Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkat kesiapan pembeli. Periklanan dan publisitas memiliki peranan dalam tahap membangun kesadaran. Pengertian pelanggan akan dipengaruhui oleh penjualan perorangan. Sedangkan pemesanan dan pemesanan kembali akan dipengaruhi oleh penjualan perorangan dan promosi penjualan. Jadi pada tahap-tahap awal dari proses keputusan pembeli, periklanan dan publisitas akan lebih berperan dan pada tahap-tahap akhir, penjualan perorangan dan promosi penjualan lebih efektif.
Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process) dan Orang (People). Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.














DAFTAR PUSTAKA

Assegaf. 2010. Strategi Pemasaran. http://assegaf.student.umm.ac.id/category/strategi/. Diakses tanggal 3 April 2012.
Badag. 2009. Marketing Mix/Bauran Pemasaran. http://aa-marketing.blogspot.com/2009/04/marketing-mixbauran-pemasaran.html. Diakses tanggal 3 April 2012.
Wealthindonesia. 2012. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). http://www.wealthindonesia.com/lain-lain/bauran-pemasaran-marketing-mix.html. Diakses tanggal 5 April 2012.
Wikipedia Indonesia. 2012. Pemasaran. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. Diakses tanggal 3 April 2012.